Minggu, 01 November 2015

Hubungan Buddha Amitabha dan Bodhisattva Avalokitesvara




Memperluas Wawasan Pembaca

Hubungan Buddha Amitabha dan Bodhisattva Avalokitesvara
Oleh Master Jingzong

Mengenai hubungan Buddha Amitabha dan Bodhisattva Avalokitesvara saya ingin menggunakan beberapa bait seperti yang tercantum di dalam buku “Kumpulan Ajaran Suci Aliran Sukhavati” untuk menjelaskannya.

Yang pertama adalah pada halaman 206 tercantum bahwa Bodhisattva Avalokitesvara menempatkan Buddha Amitabha di puncak kepalaNya. Di dalam mahkota yang dikenakan Bodhisattva Avalokitesvara ada sebuah rupang Buddha jelmaan, ini menjelaskan bahwa betapa hormatnya Bodhisattva Avalokitesvara pada guruNya yakni Buddha Amitabha.

Dibandingkan dengan diri kita, ketika melakukan namaskara pada Buddha, dengan kepala menyentuh lantai yang bermakna dengan kepala menyentuh kaki Buddha, setelah bernamaskara beberapa kali saja dianggap sudah usai; sedangkan Bodhisattva Avalokitesvara senantiasa menempatkan Buddha Amitabha di puncak kepalaNya, melambangkan bahwa Beliau bernamaskara pada Buddha Amitabha adalah berkesinambungan tak terputus. 

Coba pikirkan, Bodhisattva Avalokitesvara begitu berbakti dan begitu hormatnya pada Buddha Amitabha! Jadi sebagai siswa pengikut Bodhisattva Avalokitesvara, yang sejak usia kecil sudah melafal nama Bodhisattva Avalokitesvara, harus bersikap bagaimana? Bodhisattva Avalokitesvara pasti akan berkata : “Anda seharusnya meneladani diriKu, menfokuskan diri melafal Amituofo, menfokuskan diri bernamaskara dan memuja Buddha Amitabha”.

Yang kedua adalah seperti yang ditulis Master Shandao di dalam “In Praise of Pratyutpanna”, serupa dengan butir yang pertama tadi. Di dalam “Amitayurdhyana Sutra” disebutkan bahwa di dalam mahkota yang dikenakan oleh Bodhisattva Avalokitesvara terdapat sebuah rupang jelmaan Buddha Amitabha yang setinggi 25 yojana.

Mengapa rupang Buddha diletakkan di mahkota Bodhisattva? Oleh karena Bodhisattva Avalokitesvara senantiasa mengingat dan melafal Amituofo, sebagai ungkapan balas budi atas budi maitri karuna penyelamatan dari Buddha Amitabha.

Yang ketiga adalah pada halaman 952 “In Praise of Pratyutpanna”,  tercantum bahwa  “Bodhisattva Avalokitesvara menjemput para makhluk untuk dipertemukan dengan Buddha Amitabha”, Bodhisattva Avalokitesvara mendengar suara menolong dan menjemput para makhluk dari derita, tujuannya adalah menuntun mereka ke Alam Sukhavati untuk dipertemukan dengan Buddha Amitabha.

Insan yang melafal nama Bodhisattva Avalokitesvara, setelah sampai di Alam Sukhavati, Bodhisattva Avalokitesvara akan berkata : “Saya membawa anda ke sini tujuannya adalah supaya bisa bertemu dengan Buddha Amitabha, ini adalah Maha Maitri Maha Karuna Buddha Amitabha”. Insan ini seketika akan jadi paham.

Di halaman 952 masih ada dua bait kalimat lagi yang menyebutkan bahwa : “Menjelma menolong para makhluk dari derita dengan setara, hanya untuk mengantar mereka ke Negeri Buddha Amitabha”.

Bodhisattva Avalokitesvara menjelma hingga beratus-ratus, beribu-ribu, berpuluh-puluh ribu bahkan beratus-ratus juta tubuh jelmaan, dengan mendengar suara menolong mereka dari derita, dengan setara membebaskan para makhluk dari derita.

Bodhisattva Avalokitesvara pada umumnya adalah dengan mempergunakan manfaat duniawi untuk menuntun mereka memasuki arus pembebasan, ada yang memohon keselamatan, ada yang memohon dikaruniai putra, memohon menghapus petaka dan sebagainya, setelah mengabulkan permohonan mereka, maka Bodhisattva Avalokitesvara akan mengantar mereka ke Negeri Buddha Amitabha.

Jadi ini sudah sangat jelas, tekad dari Bodhisattva Avalokitesvara adalah agar pengikutNya bisa terlahir ke Alam Sukhavati. Jika melafal nama Bodhisattva Avalokitesvara hanya untuk memohon berkah duniawi, Bodhisattva Avalokitesvara takkan mengabulkannya, tetapi jika anda melafal  nama Bodhisattva Avalokitesvara untuk memohon terlahir ke Alam Sukhavati, maka Bodhisattva Avalokitesvara akan merasa bersukacita.

Bersamaan itu pula Bodhisattva Avalokitesvara akan berkata : “Oleh karena anda akan menuju ke Negeri guruKu yakni Tanah Suci Buddha Amitabha, maka mulai sekarang anda seharusnya melafal Amituofo”.  Di dalam “Kisah Mukjizat Melafal Amituofo ada tercantum kisah serupa ini.

Mengenai insan yang masih melafal nama Bodhisattva Avalokitesvara dan tidak sudi melafal Amituofo, ini disebabkan karena tujuannya masih rendah, jalinan hubungannya di dunia ini terlampau banyak, tidak mengamalkan seperti apa yang tercantum di dalam Buddha Dharma.

Ibarat si A pergi ke sebuah kantor untuk menangani sebuah urusan. Si A ini seharusnya menemui si kepala kantor untuk menyelesaikan urusannya, tetapi si A ini lebih akrab dengan pegawai kantor tersebut, sehingga si A lebih memilih mencari pegawai kantor tersebut, “Anda tolong selesaikan urusan saya ini”. Andaikata bisa langsung menemui kepala kantor maka tidak perlu harus melewati perantara pegawainya untuk bisa langsung menyelesaikan urusan tersebut. 

Inilah yang disebut sebagai jalinan hubungan antar manusia, “saya lebih akrab dengannya, jadi saya cari dia saja”. Mereka yang memiliki jodoh lebih mendalam dengan Bodhisattva Avalokitesvara akan memilih melafal nama Bodhisattva Avalokitesvara, sesungguhnya ini adalah pola pikir manusia awam yang masih menitikberatkan pada jalinan hubungan, bukannya menitikberatkan pada ajaran tiga sutra dalam Aliran Sukhavati.

Sebaiknya menitikberatkan pada tekad Bodhisattva Avalokitesvara, yakni melafal Amituofo, dengan demikian akan lebih bagus.




【扩展阅读】


有关观世音菩萨和阿弥陀佛的关系,我想引用《净土宗圣教集》几段文来说明。

第一段是龙树菩萨《易行品》的《阿弥陀佛赞》,在《圣教集》206页,观音顶戴冠中住,观世音菩萨把阿弥陀佛顶在了头顶上。观世音菩萨头顶的天冠中有一尊化佛,说明观世音菩萨是这样地尊重、顶戴阿弥陀佛,把阿弥陀佛时刻顶在头顶上。我们礼佛,以头礼佛足,拜几拜就完了;观世音菩萨是阿弥陀佛一直站在头顶上,代表他礼拜阿弥陀佛是恒常不断的。想想看,观世音菩萨对弥陀是多么地孝顺、尊重、顶戴!那作为观音的弟子,从小就念观世音菩萨的,应该怎么做呢?观世音菩萨一定会说:你应该像我一样,专念阿弥陀佛,专顶礼赞叹阿弥陀佛。

第二段是善导大师在《般舟赞》中所写的,跟刚才说的一样:天冠化佛高千里,念报慈恩常顶戴。在《观经》观音观当中,观世音菩萨头顶是一尊二十五由旬高的阿弥陀佛化身像。天冠就是菩萨头顶上的帽子。就是微妙、殊胜、尊贵,就是帽子。皇上的帽子叫皇冠,菩萨的叫天冠。天冠化佛有多高呢?有一千里这么高。为什么化佛在头顶上呢?是观世音菩萨忆念、报答阿弥陀佛的慈悲救度之恩,念报慈恩常顶戴,顶礼、尊重。

第三段在952页《般舟赞》,观音接引见弥陀,观音菩萨寻声救苦接引众生,目的是要引导他到西方极乐世界见阿弥陀佛。念观音圣号的人,到了极乐世界,观音菩萨说:我是让你来见阿弥陀佛的,这是大慈大悲阿弥陀佛。这个人当下就会开解。952页有还两句:救苦分身平等化,化得即送弥陀国。观世音菩萨分身百千万亿,寻声救苦,平等度化众生。观世音菩萨一般都是从世间利益入手的,人们求平安、求子、求消灾免难等等,满愿以后,不是说到此为止,而是化得即送弥陀国。所以很明显,观世音菩萨的本心本愿,是让我们往生西方极乐世界。如果念观世音菩萨只求世间福报,观音菩萨没有满愿,你念观音菩萨一求生极乐,观音菩萨很高兴。同时观音菩萨说,既然要到我的本师阿弥陀佛的净土,那你现在就念阿弥陀佛吧。在我们的《念佛感应录》里也有这样的记载。

之所以念观音菩萨不念阿弥陀佛,是因为志向还比较狭劣,人情的东西多,没有依照佛法的法理、教理来落实。就像一个人去办一件事,机关里的人都很慈悲、很和气。他跟机关首长不熟悉,但是跟开车的司机比较熟,他就会找这个司机,你帮我办事。如果有直接的管道可以找到机关首长,那就不必经过他人。这就是人情,我跟他熟悉,我找他方便跟观世音菩萨的缘分深,那我就念观音菩萨,其实这是人情的想法,不是净土三部经的教导。最好还是依据净土三部经,包含了观世音菩萨的本心本愿,这样更好。

摘自净宗法师微信答问