Selasa, 01 Desember 2015

Penuntun Jalan 121



Penuntun Kembali Ke Jalan Yang Benar 121

Tanya :
Sudah berniat terlahir ke Alam Sukhavati, apakah masih perlu dibantu orang lain lagi?

Jawab :
Betul! Praktisi pelafal Amituofo, saat menjelang ajal ada tiga persyaratan yang amat penting, jadi memerlukan bantuan orang lain, antara lain :

Yang pertama, saat pasien menjelang ajal, keluarga dan kerabat tidak boleh berbincang-bincang di depan si pasien, menangisi dan mengeluh. Seharusnya menasehati pasien supaya melepaskan semua kemelekatan, menfokuskan pikiran melafal Amituofo. Andaikata ajalnya belum tiba, melafal Amituofo dapat membuat penyakitnya jadi sembuh. Andaikata ajalnya telah tiba, penyakit tak kunjung sembuh, dengan melafal Amituofo dapat membantunya terlahir ke Alam Sukhavati.

Buddha takkan mengikrarkan tekad palsu, jadi pasti datang menjemput; setelah terlahir di Alam Sukhavati, ada beragam manfaat yang takkan habis diungkapkan dengan kata-kata, yang pasti lebih baik daripada menjalani siksaan di dunia yang penuh dengan kekeruhan ini, begitulah kita menasehatinya.

Saat si pasien masih dapat melihat, maka gantunglah selembar poster Buddha Amitabha. Dengan demikian di dalam penglihatan pasien ada Buddha Amitabha, di hatinya ada Buddha Amitabha, dengan sendirinya takkan kehilangan pikiran benar (pikiran yang melafal Amituofo), sehingga takkan melupakan Buddha.

Yang kedua, sanak keluarga harus membagi grup yang bergiliran melafal Amituofo, untuk membantu si pasien. Meskipun telah menuruti perkataan di atas memberi ceramah padanya, tetapi kekuatan hati si pasien begitu rapuh, maka itu membutuhkan bantuan orang lain barulah bisa.

Andaikata di dekat tempat pasien berada, terdapat praktisi Ajaran Buddha, yang membentuk grup pelafal Amituofo, boleh mengundang beberapa sahabat Dharma datang membantu melafal Amituofo. Sebaliknya bila tidak ditemukan Kelompok Zhu Nian (grup pelafal Amituofo yang membantu melafal Amituofo bagi pasien atau orang yang menjelang ajal), maka dapat mengumpulkan sanak keluarga sendiri, membaginya menjadi beberapa grup, lalu bergiliran dan saling bergantian melafal Amituofo di dekat pasien.

Suara lafalan Amituofo hendaknya jangan terlalu tinggi dan juga jangan terlalu rendah, jangan terlalu cepat juga jangan terlalu lambat, setiap kata yang dilafal haruslah terdengar jelas, setiap lafalan terdengar begitu jelas, sehingga pasien yang mendengarnya dapat mengukir lafalan Amituofo di dalam sanubarinya.

Setelah satu grup selesai melafal Amituofo, maka grup lainnya segera menggantikan melafal Amituofo, tidak boleh terputus. Bila pasien sanggup ikut melafalnya maka ini akan lebih bagus lagi, tetapi bila tidak sanggup, maka mintalah agar dia mendengar orang lain melafal Amituofo.

Meskipun pasien telah menghembuskan nafas terakhir, lafalan Amituofo juga tidak boleh terputus, tetapi harus dilanjutkan melafalnya, makin lama makin bagus. Paling tidak 8 jam dihitung sejak pasien menghembuskan nafas terakhir, barulah boleh berhenti. Oleh karena meskipun nafas pasien sudah berhenti, namun kesadaran (alaya-vijnana) nya masih belum meninggalkan tubuh kasarnya, maka itu selama kurun waktu beberapa jam setelah pasien meninggal dunia, orang lain membantunya melafal Amituofo, hasilnya ini sungguh efektif.

Yang ketiga, jangan memindahkan jasad pasien, menangisi, memandikan, mengganti pakaian dan sebagainya. Tak peduli bagaimanapun sikap pasien meninggal dunia, baik duduk maupun berbaring, biarkan saja secara alami, jangan sembarangan menggerakkan atau memindahkannya.

Oleh karena begitu pasien menghembuskan nafas terakhir, tak peduli dia akan terlahir di Alam Sukhavati atau Alam Surga juga dalam ketrampilan yang hanya sekejab tersebut. Semua orang hanya bisa membangkitkan ketulusan membantunya melafal Amituofo, ini merupakan hal yang paling bermanfaat.

Orang awam banyak yang tidak paham, sehingga begitu pasien meninggal dunia, segera dimandikan atau digantikan pakaian dan lain sebagainya. Mereka tidak tahu bahwa begitu digerakkan, pasien masih belum menghembuskan nafas terakhir, sehingga menderita kesakitan yang tak terungkapkan dengan kata-kata. Meskipun nafasnya sudah berhenti, tetapi kesadarannya masih belum meninggalkan tubuhnya, masih dapat merasakan, begitu anda menggerakkan tubuhnya, dia jadi kesakitan, begitu kesakitan sehingga timbul kebencian, kebanyakan terjatuh ke Alam Binatang, menjadi sejenis ular berbisa, sungguh mengerikan.  

Pada waktu begini, orang di kala menjelang ajal atau baru meninggal dunia, bila mendengar suara tangisan, maka akan mudah muncul perasaan sayang dan tak ikhlas. Begitu perasaan ini muncul, maka harapan untuk terlahir ke Alam Sukhavati jadi pupus.

Sebagian besar orang, terhadap urusan saat ayahbundanya menghadapi ajal, tak peduli bagaimanapun kondisi pasien, mereka hanya mengikuti kebiasaan awam, begitu nafas pasien berhenti, dengan tergesa-gesa memandikan dan menggantikan pakaian mendiang, menangisi dan menjerit histeris.

Akhirnya mengakibatkan ketrampilan melafal Amituofo yang dilatih ayahbunda sepanjang hidup, harapan mereka untuk terlahir ke Alam Sukhavati kini pupus sudah, gara-gara perlakuan sanak keluarga dan sanak saudara, dengan cara paksa mendorong mereka ke alam penderitaan. 

Setelah ayahbunda jatuh ke alam penderitaan, barulah anak cucu mengundang Bhiksu atau pendeta Tao datang membuat upacara-upacara dan ritual-ritual, supaya orang lain yang melihat hal ini menganggapnya sebagai anak berbakti. Cara begini namanya menjual bakti, dosa ini adalah amat besar dan besar sekali.

Penulis : Upasaka Zhan De-ke
Disahkan oleh : Master Yin Guang



歧路指歸
 (一二一)

【問】要往生西方,還別人幫助嗎?

【答】對哩!念佛的人,臨終有三件很要緊的事,都是要別人幫助纔行,我且說給你聽聽:

第一、 在病人臨終的時候,凡是眷屬們,切不可在病人跟前說長說短,哀聲嘆氣。應該勸病人放下一切,一心念佛。若不該壽終,念佛可以使病快好。要是病不該好,念佛可以往生西方。佛無虛願,一定親來接引﹔生到極樂世界去,有說不盡的好處,比在這惡濁的世界上受罪好得多,這樣開導一番。再在病人能看見的地方,懸上一張佛像。這樣病人眼裡有佛,心裡有佛,自然不至於失去正念,把佛給忘了。

第二、 家裡的人,要分班念佛,幫助病人。雖然已經照上面的話開導過,但是病人的心力很弱,非有別人幫助不可。如果附近有學佛的人、組織的念佛團,可以請幾位來助念。若是沒有助念團,可以把自己家中的人,分成幾班,在病人根前輪流念佛。聲音要不高不低,不快不慢,字字分明,句句清楚,使病人字字句句入耳經心。這班唸過了,那班要緊接著念,不可間斷。病人能隨著念更好,如果不能,叫他靜靜,聽別人念也是一樣。直到短斷了氣以後,仍然要照常念,念得越久越好。至少病人斷氣以後再念八個鐘頭,纔可以結束。因為死者氣雖斷了,神識還沒有離開身體,所以死後的幾小時內,別人替他助念,效果極大這是非常重要的。

第三、 切忌搬動、哭泣、洗澡、換衣服等的事情。病人或坐著,火靠著,或仰臥,或側臥,都可聽其自然,不要胡亂搬動。因為病人將死,或剛死的時候。或生西方,或生天堂,或入地獄,都在這一剎那的工夫。大家祇可至誠的幫他念佛,最為有益。俗人無知,往往忙著洗澡換衣服等事情。不知這麼一弄,病人還沒斷氣,其苦痛自不必說。就算已經斷氣,他的神識尚未離開,依然還有知覺,一動則身體非常的痛苦,痛苦則生瞋恨心,多墮在畜生道中,變作毒蛇一類的東西,非常的可怕。這時將死或剛死的人,若聽見眷屬哭泣,就容易動情愛。一有此心,也就沒有往生的希望了。許多人,于父母臨終時,不管病人怎麼樣,祇是隨著世俗的習慣,忙著沐浴穿衣,大哭大叫。以致父母一生念佛求生西方的希望,成了泡影,被這班無知的眷屬,硬推到惡道裡去。及至父母墮了惡道,兒孫們纔請些和尚道士大鬧排場,好叫人家說他是孝子。這等辦法叫做賣孝,罪過是很大很大的。

印光大師 鑑定
戰德克 編述